Sabtu 25 Jan 2014 05:10 WIB

Pantura Jawa Perlu Kolam Penampung Banjir

Pengendara menuntun sepeda motornya melintasi banjir di Jl. Patimura, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/1).
Foto: Antara/Noveradika
Pengendara menuntun sepeda motornya melintasi banjir di Jl. Patimura, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pantai utara Jawa memerlukan kolam penampung banjir untuk mengantisipasi bencana banjir akibat curah hujan yang ekstrem, kata anggota tim peneliti banjir Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Djoko Legono.

"Dalam konteks itu diperlukan kawasan yang berfungsi sebagai kolam penampung banjir di setiap daerah di pantai utara (pantura) Jawa. Kolam itu perlu disosialisasikan, diperbanyak, dan dipelihara fungsinya," katanya di Yogyakarta, Jumat (24/1).

Menurut dia, bencana banjir yang melanda sebagian pantura Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, secara fisiografi didominasi kondisi kawasan rendah dengan struktur tanah lunak.

Selain itu, kondisi hidrologis menunjukkan tingkat intensitas hujan durasi pendek yang relatif tinggi. Hal itu menuntut penanganan pengaturan jaringan drainase sungai utama maupun drainase tata saluran di lingkungan urban atau rural.

"Kawasan pantura Jawa merupakan kawasan yang rentan terhadap genangan. Keberhasilan sistem pengaturan drainase, kawasan pemaduan sistem drainasi makro, dan sistem drainase mikro secara utuh menjamin fungsi secara berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan persoalan utama yang dijumpai di daerah yang terkena banjir adalah belum sinkron dan terkoordinasinya penanganan pada tingkat pembangunan maupun tingkat operasi dan perawatan pascapembangunan. Padahal, dilihat dari sisi fungsi kawasan, wilayah pantura Jawa strategis sebagai kawasan pendukung kegiatan industri secara nasional maupun pendukung penyediaan pangan.

"Dampak negatif akibat banjir tentu akan sangat tinggi di mana arus barang terhenti, lumbung pangan terancam, dan kesehatan lingkungan menurun," katanya.

Menurut dia, frekuensi kejadian banjir di kawasan pantura Jawa setiap tahun cukup tinggi dengan kecenderungan intensitasnya juga semakin lama semakin tinggi. Oleh karena itu, pendekatan penanganan kerawanan terhadap bencana banjir di kawasan pantura Jawa perlu ditingkatkan dengan beberapa upaya pengembangan penanganan darurat banjir.

Hal itu dapat dilakukan dengan penyediaan shelter atau tempat pengungsian sementara dengan kapasitas dan fasilitas yang memadai. Ia mengatakan penanganan dan penanggulangan banjir juga perlu menetapkan banjir rancangan yang pada debit banjir tertentu, di mana pada saat aliran lebih kecil dari debit banjir rancangan, masyarakat dan fasilitas publik dijamin aman baik dari kerusakan atau fungsinya terlindungi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement