Sabtu 18 Jan 2014 03:41 WIB

Listrik Kawasan Rawalumbu Bekasi Timur Padam

Listrik padam (ilustrasi)
Foto: genius.co.id
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliran listrik di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu Utara, Bekasi Timur padam sejak Sabtu pukul 01.30 WIB dini hari, karena banjir yang masuk ke rumah warga sudah mencapai ketinggian betis orang dewasa.

"Listrik padam sejak pukul 01.30 WIB, mungkin karena banjir sudah masuk ke rumah, setinggi betis," ujar salah satu warga perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu Utara Wina Afiati Yustisia melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/1) dini hari.

Wina mengatakan hujan deras di kawasan Bekasi sudah terjadi sejak Jumat pukul 20.00 WIB hingga Sabtu dini hari. Berdasarkan pengalamannya banjir pernah melanda kawasan Rawalumbu selama tiga hari berturut-turut imbas intensitas hujan yang tinggi.

"Kalau soal air surut sebenarnya sih bisa cepat, asal hujannya berhenti. Sekarang alhamdulillah sudah berhenti hujannya," katanya.

Wina mengharapkan pemerintah daerah Kota Bekasi benar-benar memprioritaskan penanganan banjir yang kerap melanda warga saat musim hujan. Dia juga mengharapkan warga Kota Bekasi terus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Warga Perumahan Bumi Bekasi Baru Denissa mengatakan banjir Sabtu dini hari merupakan yang tertinggi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Denissa selain listrik, air PAM juga mati karena banjir. Dia benar-benar berharap pemerintah daerah bisa segera menyelesaikan persoalan banjir yang kerap melanda Bekasi saat musim hujan.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Agus mengatakan selain kawasan Rawalumbu, beberapa titik banjir juga terpantau terjadi di Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Taruma Jaya, Tambun Utara, Babelan, Sukawangi, Muara Gembong, Cabang Bungin, Pebayuran, Kedug Waringin, Sukatani, dan Cibitung.

Hingga saat ini belum ada informasi resmi dari pihak terkait atas penanganan banjir di Rawalumbu, Bekasi Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement