Kamis 16 Jan 2014 00:43 WIB

Alasan SBY Sebut Peluang Usaha Indonesia Semakin Besar

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu/mes/13.
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan peluang usaha di Indonesia semakin besar. Sebab Indonesia masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan yang didukung dengan sejumlah faktor. 

Sebut saja sumber daya alam (SDA) dan manusia (SDM) yang besar, tingginya pertumbuhan ekonomi serta GDP yang makin besar, yaitu nomor 16 di dunia. Juga kebutuhan akan barang dan jasa bagi 240 juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggi. 

Tak ketinggalan pesatnya pertumbuhan kelas menengah yang kini lebih kurang 50 juta dan akan menjadi 125 juta pada 2030. "Artinya, mereka memerlukan produk barang dan jasa yang lebih berkualitas, karena daya beli mereka tinggi," katanya, Rabu (15/1). 

SBY mengatakan hampir semua sektor ekonomi di Tanah Air, baik pertanian, industri mau pun jasa masih bisa dikembangkan. Karenanya, ia pun beranggapan pengembangan wirausaha sama pentingnya. 

SBY juga mengajak semua pihak di seluruh Tanah Air untuk mengembangkan kewirausahaan ini.  Apalagi, saat ini pergerakan ekonomi justru lebih banyak berada di luar Pulau Jawa. Artinya, peluang bisnis semakin terbuka lebar. 

Ditambah dengan iptek yang semakin berkembang, potensi bisnis pun juga ikut terdongkrak. "Indonesia orangnya kreatif, teknologi pun semakin maju. Karena itu, semua punya peluang. Insya Allah, ekonomi akan makin tumbuh, dan kesejahteraan rakyat makin meningkat pula," kata SBY.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus mengembangkan kebijakan dan program yang prowirausaha, pro-UKM, dan terus meningkatkan kredit usaha rakyat (KUR) serta pinjaman dana bergulir.

"Ikut lah barisan besar bangsa yang optimis, berpikir positif, berjiwa terang, dan mau bekerja keras untuk sukses. Jangan bergabung ke barisan yang terus berpikir negatif, pesimis, berjiwa gelap dan mudah menyalahkan orang lain, tetap malas dan tidak mau bekerja apa pun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement