Rabu 08 Jan 2014 21:56 WIB

Hatta: Tambahan Insentif Tenaga Medis Harus Lihat APBN

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Hatta Rajasa
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan tambahan insentif untuk para dokter dan tenaga medis harus memperhatikan APBN.

Apalagi alokasi anggaran untuk APBN 2014 untuk BPJS Kesehatan sudah didistribusikan untuk hal-hal lain seperti infrastruktur, fasilitas kesehatan hingga menambah kapasitas kelas tiga di rumah sakit.

"Kita memahami betul bahwa dari sisi suplay itu tentu memerlukan tambahan walaupun demikian kemampuan APBN kita tentu tidak bisa serta merta seperti itu," katanya di kantor presiden, Rabu (8/1).

Anggaran untuk BPJS Kesehatan mencapai Rp 8 miliar. Dana tersebut sudah diposkan untuk beberapa hal pendukung beroperasinya BPJS. Sebut saja pembangunan rumah sakit hingga penambahan fasilitas kesehatan.

Tak hanya itu, dana yang teralokasikan di APBN 2014 juga digunakan untuk peningkatan gaji, insentif dokter dan tenaga medis, para perawat, dan hal lainnya.

Oleh sebab itu, Hatta menilai penambahan insentif untuk para dokter dan tenaga medis harus benar-benar dibahas secara matang. "Ini juga perlu dibicarakan untuk kita mendengarkan dari dokter dan perawat," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespon protes para dokter dan tenaga medis di media social ibu Ani Yudhoyono, instagram. Di instagram, para dokter dan tenaga medis itu meminta agar pemerintah memikirkan insentif bagi mereka karena beban kerja bertambah seiring diberlakukannya BPJS Kesehatan.

Presiden SBY yang sempat melihat langsung implementasi BPJS Kesehatan pun menilai jumlah pasien dan pelayanan kesehatan melonjak yang menyebabkan beban kerja para tenaga medis dan dokter pun meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement