Jumat 27 Dec 2013 21:17 WIB

Dipimpin Adik Atut, Suara Golkar Diprediksi Anjlok

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Partai Golkar
Foto: .
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya Ratu Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Golkar Banten dinilai bakal membawa petaka bagi suara partai beringin di Banten.

"Ini jadi warning bagi Golkar di Banten. Ini adalah tanda bahwa suara Golkar akan turun di Banten," kata pengamat politik dari Political Communication Institute, Heri Budianto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/12).

Budi menyatakan terpilihnya Tatu menjadi Ketua DPD I Golkar Banten akan memberi sinyal negatif kepada masyarakat. Masyarakat Banten akan menilai Golkar sebagai partai yang tidak sensitif dengan persoalan korupsi yang menjerat dinasti Atut.

"Golkar akan dianggap sebagai partai yang memuluskan dan membangun dinasti Banten," ujar dosen komunikasi politik Universitas Mercua Buana tersebut.

Golkar tidak bisa menghindar dari opini negatif publik setelah terpilihnya Ratu Tatu. Ini karena mayoritas masyarakat Banten sudah melek informasi. Dalam konteks itu masyarakat tidak akan bisa menerima segala bentuk pelanggengan kekuasaan kepada dinasti yang dianggap korup.

"Ini bukan tanpa fakta. Ketika Atut jadi tersangka, sebagian besar sujud syukur, botakin kepala. Penolakan sangat kuat. Suara Golkar akan terjun bebas," katanya.

Hari ini DPD I Partai Golkar Banten menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk mencari ketua baru. Adik Ratu Atut Chasiyah, Ratu Tatu Chasanah terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Banten. Tatu unggul satu suara dari pesaingnya, Iman Aryadi.

Dari 12 suara yang diperebutkan Tatu memperoleh enam suara. Sedangkan Iman memperoleh lima suara. Satu suara sisanya yang menjadi hak DPP Golkar tidak digunakan alias abstain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement