REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Ratusan rumah tersebar di enam desa di Kabupaten Trenggalek terendam banjir setelah hujan deras mengguyur daerah pesisir selatan Jawa Timur tersebut selama lebih dari enam jam, Rabu (25/12).
Keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, menyebutkan banjir terpantau di Kecamatan Kota Trenggalek dan Panggul. Selain faktor hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap ke perkampungan, pergerakan air ke wilayah pemukiman diduga akibat jebolnya sejumlah tangkis pengendali banjir.
"Untuk Kecamatan Pangggul ada empat desa yakni Nglebeng, Kertosono, Wonocoyo dan Bodag. Sedangkan untuk Kecamatan Trenggalek di Kelurahan Tamanan dan Kelutan," terang Sekretaris BPBD Trenggalek, Suprapto.
Dijelaskan, genangan banjir di wilayah Panggul mulai terjadi pukul 08.30 WIB dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Akibatnya aktifitas perekonomian sebagian warga lumpuh total. "Kalau untuk wilayah kota masih relatif aman, karena di Tamanan itu ketinggianya tidak sampai satu meter dan sekarang sudah mulai surut," ujarnya.
Suprapto menuturkan, banjir di wilayah pesisir selatan Trenggalek terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai karena tidak mampu menampung air hujan. Selain itu, luapan air tersebut juga diperparah oleh naiknya permukaan laut (pasang). Hal itu mengakibatkan kondisi banjir tidak segera surut.
Selain bencana banjir, BPBD Trenggalek juga menerima laporan adanya dua rumah roboh, masing-masing di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul dan satu rumah di wilayah Kecamatan Pule. "Petugas kami masih melakukan pengecekan ke lokasi, untuk mengetahui secara pasti kondisi yang ada. Yang jelas untuk satu rumah di Kecamatan Pule itu karena tanah longsor," imbuhnya.
Mantan Direktur PDAM Trenggalek ini menambahkan, jalur utama Trenggalek-Pacitan sempat terputus beberapa akibat tertimbun tanah longsor. Timbunan material longsor itu terjadi di tanjakan 17 persen di Kecamatan Suruh.
Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengaku akan segara meminta bantuan logistik ke BPBD Propinsi Jatim. Mengingat saat ini dana tanggap darurat di institusinya telah habis. "Saat ini yang punya logistik BPBD propinsi, kemungkinan besok atau lusa logistik untuk korban banjir sudah datang akan segera kami distribusikan," jelasnya.