REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Dua makam bayi di Tempat Pemakaman Umum Koyong, Desa Tritih Kulon, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan dibongkar oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Kasus yang diketahui seorang penggali kubur TPU Koyong, Slamet, pada awal bulan Desember 2013 itu baru dilaporkan ke Kepolisian Sektor Jeruklegi, Sabtu setelah warga Cilacap digegerkan dengan pemberitaan pembongkaran dua makam bayi kembar dan makam seorang gadis dalam satu pekan terakhir.
"Pada tanggal 2 Desember, sekitar pukul 06.00 WIB, saya melihat ada makam bayi atas nama Daffa Hafid Muzak yang kondisinya berantakan dan di sekitarnya ada sepasang sandal hitam serta 'pancong' (cangkul kecil). Saya pun segera melaporkan hal itu ke penjaga makam dan keluarga Daffa," kata Slamet saat ditemui wartawan di TPU Koyong.
Selain sandal dan cangkul kecil, kata dia, di sekitar makam bayi yang meninggal dunia setelah dilahirkan pada tanggal 10 November 2013 juga ada tali pocong dan kain kafan.
Akan tetapi, lanjut dia, keluarga Daffa meminta makam itu ditutup kembali dan tidak dilaporkan ke polisi.
"Seminggu sebelum makam Daffa dibongkar oleh orang, saya juga melihat makam bayi atas nama Dira yang kondisinya berantakan dengan lubang yang menganga dan terdapat kain kafan," katanya.
Menurut dia, pelaku kemungkinan menyangka Dira baru dimakamkan karena patok nisannya baru diganti akibat rusak dan tanahnya dikeruk. "Padahal, Dira sudah dua tahun dimakamkan di sini," katanya.
Terkait kasus tersebut, Kepala Polsek Jeruklegi Ajun Komisaris Polisi Agung Suginarto mengatakan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan adanya makam yang dibongkar oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Menurut dia, pihaknya pun memasang garis polisi di sekitar dua makam yang sempat dibongkar tersebut.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum akan membongkar dua makam tersebut untuk mencari bukti-bukti karena harus menunggu izin dan persetujuan keluarga. "Kami masih berkoordinasi dengan pihak keluarga. Pembongkaran menggunggu tim semua karena kejadian ini berhubungan satu dengan yang lain," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus pembongkaran makam ini berikut mengumpulkan bukti-bukti dan informasi dari masyarakat.
"Kami akan mengumpulkan semuanya karena saling berkaitan antara satu dan lainnya. Ada informasi jika di TPU Karangsuci dan Rawa Pasung juga ada makam yang dibongkar. Kami masih melakukan pengecekan," katanya.
Dua makam bayi kembar dan makam seorang gadis yang dilaporkan dibongkar oleh orang misterius dalam satu pekan terakhir, yakni makam Yuliana dan Yuliani yang lahir prematur serta makam Endah Setyowati (24).
Makam Yuliani yang meninggal dunia pada tanggal 16 November 2013 ini diketahui dibongkar pada tanggal 6 Desember 2013 dan pelaku hanya mengambil tali pocong bayi itu.
Sementara makam saudara kembarnya, Yuliana yang meninggal dunia pada tanggal 15 November 2013 diketahui pada tanggal 7 Desember 2013 dan pelaku membawa kabur mayat bayi itu.
Kasus pencurian mayat ini terjadi di TPU Cikento, Kelurahan Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.
Sedangkan pencurian mayat Endah Setyowati yang dimakamkan di TPU Sabuk Janur, Kelurahan Kebon Manis, Kecamatan Cilacap Utara, diketahui pada tanggal 12 Desember 2013. Dalam kasus pencurian mayat ini, pelaku hanya mengambil bagian leher hingga kepala gadis yang meninggal dunia pada tanggal 8 Agustus 2012.