REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penemuan danau yang masih belum pernah terjamah di kaki Gunung Semeru tidak mengejutkan masyarakat sekitar. Pasalnya, keberadaan danau yang disebut sebagai Ranu Tompe tersebut sudah diketahui oleh masyarakat.
Tim ekspedisi dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Andi Iskandar mengungkapkan, keberadaan Ranu Tompe tersebut sudah pernah diketahui oleh masyarakat Tengger sekitar tahun 1980-an.
Akan tetapi, lanjutnya, masyarakat yang mengetahuinya enggan menjamah danau itu karena kawasan tersebut dianggap sebagai wilayah yang angker.
Bahkan, katanya, warga sekitar danau itu menyebut Ranu Tompe dengan nama Ranu Lus atau kependekan dari Ranu Makhluk Halus. "Karena dianggap angker dan banyak dihuni oleh makhlus halus itulah, masyarakat enggan mendatangi danau yang sebenarnya cukup eksotik dan indah itu," ujarnya, Rabu (27/11).
Sementara itu Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari menambahkan di Indonesia, lima jenis capung tersebut hanya ada di kawasan Ranu Tompe. Di kawasan danau itu juga ditemukan sekitar 50 jenis flora dan 20 jenis fauna yang sangat langka.
Keindahan Ranu Tompe tersebut juga dilengkapi dengan lapisan tanah berupa campuran antara kerikil dan tanah yang tersebar merata pada kedalaman 15-35 cm dari permukaan tanah.
"Kami akan tetap mempertahankan keaslian alam ini karena di kawasan itu masih banyak satwa yang dilindungi. Oleh karenanya, kami tidak punya rencana untuk membuka daerah Ranu Tompe untuk wisata, nanti bisa rusak," katanya.