REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Roy Suryo, Kamis (14/11), melepas kirab labuhan Kadipaten Puro Pakualaman di Glagah, Wates, Kulonprogo, DIY. Labuhan dilakukan setiap tahun sekali bertepatan dengan 10 Muharram atau 10 Sura menurut penanggalan Jawa.
Upacara labuhan dimulai dari pesanggrahan Puro Pakualaman, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Benda-benda yang dilabuh sejumlah uborampe dan sesaji di antaranya, hasil bumi, kain kebesaran pangeran, serta kelengkapan lainnya.
Menurut Roy Suryo yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), labuhan ini merupakan tradisi Kadipaten Puro Pakualaman. Namun berdasarkan penilaiannya, labuhan saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat.
Di antaranya, peserta kirab tidak hanya berasal dari Puro Pakualaman saja, tetapi juga berasal dari pemerintah desa setempat dan Kecamatan Temon. Bahkan ada bergodo Kismo Kuncoro yang berasal dari Kabupaten Sleman.
"Saat ini sudah banyak warga yang berpartisipasi. Harapan ke depan, labuhan Puro Pakualaman ini semakin dikenal masyarakat," kata Roy Suryo kepada Republika seusai melepas kirab labuhan, Kamis (14/11).