Jumat 08 Nov 2013 06:08 WIB

Kemenlu Kabarkan Meninggalnya TKI di Penampungan ke Keluarga

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
TKI Overstay di Arab Saudi
Foto: Antara
TKI Overstay di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Informasi meninggalnya tenaga kerja Indonesia (TKI) Didin Zainudin Sahrodji (61 tahun) sudah diterima keluarga. TKI Didin meninggal dunia saat berada di penampungan TKI overstay di Shumaisi, Arab Saudi.

"Informasi meninggalnya TKI Didin sudah diterima keluarga," ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Supena, kepada Republika, Kamis (7/11). 

Didin merupakan warga Kampung Ciburial RT 06 RW 12, Desa/ Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Menurut Supena, pemberitahuan meninggalnya Didin langsung disampaikan perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Upaya ini salah satunya untuk koordinasi pemulangan jenazah Didin ke Sukabumi. Supena mengatakan, Disnakertrans belum mengetahui secara pasti waktu pemulangan jenazah Didin. Sebab, Kemenlu masih mengurus proses administrasi pemulangan.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen Nurjanah mengatakan, SBMI sudah mendapatkan informasi adanya TKI asal Sukabumi yang meninggal di penampungan Shumaisi. Namun, informasi lengkap mengenai meninggalnya Didin belum diperoleh.

Jejen mengatakan, SBMI belum mendapatkan data pasti jumlah TKI overstay asal Sukabumi yang berada di penampungan. Namun, diperkirakan jumlah TKI Sukabumi cukup banyak dibandingkan daerah lain.

Sebelumnya, seorang TKI asal Kota Sukabumi, Didah Hamidah, pulang ke tanah air dalam keadaan meninggal dunia, Ahad (3/11) malam. TKI yang bekerja di Yordania tersebut dipulangkan ke rumah keluarganya di Jalan Pemuda, Kecamatan Citamiang, Sukabumi.

Didah dilaporkan meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Hal ini dibuktikan dengan surat keterangan dari Kemenlu, yang  menlaporkan Didah meninggal di rumah sakit akibat penyakitnya pada 7 Oktober 2013 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement