Senin 04 Nov 2013 22:40 WIB

Bangka Barat Tambah Satu Desa Mandiri Pangan

Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.
Foto: Antara
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEBUS -- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menambah satu lokasi, yaitu di Desa Tumbak Petar, Kecamatan Jebus yang akan dijadikan sebagai desa mandiri pangan.

"Potensi lahan dan keinginan masyarakat untuk mengembangkan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sudah bisa dilihat di desa itu, kami harapkan berbagai bantuan dari pemerintah ke desa itu sesuai dengan keinginan masyarakat," ujar Bupati Bangka Barat Zuhri M Syazali di Jebus, Senin.

Hal ini diungkapkan Bupati Zuhri pada pencanangan Desa Tumbak Petar sebagai salah satu desa mandiri, pada Senin.

Pada kesempatan itu, Zuhri mengimbau kepada Pejabat di Kecamatan Jebus agar mampu menjadi fasilitator untuk mewujudkan cita-cita masyarakat desa itu menjadi lebih mandiri dan sejahtera.

"Jika dilihat dari antusiasme masyarakat setempat menggeluti sektor pertanian pangan, cukup membuat kami bangga dan kami yakin mereka akan menjadi petani sukses," kata dia.

Semangat warga setempat, kata dia, merupakan salah satu modal yang perlu dijaga untuk mewujudkan desanya menjadi desa mandiri dan diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait juga memiliki semangat yang sama untuk membantu pengembangan sektor ekonomi yang digeluti masyarakat.

"Warga memiliki semangat, sementara sumber daya alam dan potensi ketersediaan lahan untuk pertanian juga cukup mendukung, kami harapkan seluruh pemangku kepentingan bahu-membahu mewujudkan keinginan warga di daerah itu sehingga produksi pertanian pangan lokal semakin meningkat," kata dia.

Menurut dia, berbagai aspirasi warga itu harus ditampung oleh pejabat BPD, Kepala desa dan Kepala Kantor Camat setempat dengan harapan terjadi sinergi dan tanggap sehingga cepat mencarikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Tumbak Petar yang diluncurkan sebagai desa mendiri tersebut memiliki potensi lahan pertanian seluas 100 hektare dan saat ini sudah tercetak sawah seluas 50 hektare.

"Sawah yang sudah ada seluas 50 hektare dan dikelola satu kelompok tani dengan jumlah anggota 50 kepala keluarga, kalau itu dikelola baik oleh pemerintah desa, tim desa mandiri dan kelompok tani, kami yakin sektor pertanian akan menjadi sektor unggulan," kata dia.

Selain sektor pertanian pangan, kata dia, desa tersebut juga memiliki potensi kehutanan yang sangat produktif untuk dikembangkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement