Selasa 15 Oct 2013 18:21 WIB

Akbar Tandjung akan Tanya Ical Alasan Penundaan Rapimnas

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengaku belum mengetahui alasan penundaan pelaksanaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) ke-IV Golkar. Dia berjanji akan mempertanyakan masalah ini ke Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). 

“Nanti saya cek. Saya tanya kalau ketemu sama ARB akan saya tanya,” kata Akbar kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/10).

Akbar sempat mendengar alasan penundaan rapimnas karena faktor tempat. Menurutnya alasan ini cukp mengherankan bila mengingat rapimnas merupakan perhelatan rutin tahunan Golkar. 

Penundaan rapimnas Golkar hingga pertengahan November cukup disayangkan Akbar. Menurutnya, pelaksanaan rapimnas yang ideal adalah sekitar 20 Oktober 2013 bertepatan dengan hari jadi Partai Golkar. 

Akbar mengatakan sempat bertemu Ical di Medan beberapa waktu lalu. “Tapi sepertinya dia sedang sibuk. Jadi saya tidak sempat tanyakan,” ujarnya. 

Akbar tidak mau berspekulasi apakah penundaan rapimnas berkaitan dengan pencekalan Ratu Atut Chasiyah yang menjabat Ketua DPP Golkar. Disampaikan Akbar, Atut tidak bisa digunakan karena rapimnas merupakan agenda kerja partai. “Kalau ada urusan anggota partai, kita serahkan ke proses hukum,” lugasnya.

Sejauh ini, Akbar mengaku belum melihat adanya tanda-tanda dari kader Golkar untuk mengevalusi Ical di rapimnas. Kalaupun hal itu terjadi, Akbar melihatnya sebagai sesuatu yang wajar. “Perbedaan dalam demokrasi itu biasa. Konflik pun dalam politik dimungkinkan sejauh kita bisa mengelola konflik,” ujarnya.

Rapimnas ke-IV Golkar akan membahas sejumlah agenda yang menyangkut kesiapan Golkar menghadapi pemilu legislatif dan presiden 2014. Selain itu rapimnas juga akan membahas berbagai realisasi program yang sudah dicanangkan partai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement