Rabu 02 Oct 2013 09:59 WIB

LIPI Motori Kerja sama Nanoteknologi Negara Berkembang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Eropa memprediksi, potensi pengembangan nanoteknologi akan mempercepat produk industri.  Diperkirakan selama 2010-2020, akan ada percepatan luar biasa aplikasi nanoteknologi di bidang industri tersebut.

Menurut Peneliti Nanoteknologi dari Pusat Penelitian Metalurgi LIPI, Dr Nurul Taufiqu Rochman, teknologi nano saat ini masih dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, banyak negara berkembang seperti India, Iran, Indonesia, Malaysia dan Thailand berinvestasi cukup besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi nano.

“Sayangnya, keterlibatan dalam pengembangan nano di sejumlah negara berkembang tersebut masih belum bersinergi,” ujar Nurul yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Nano Indonesia (MNI), Rabu (2/10).

Oleh karena itu, kata dia, LIPI bersama Kementerian Ristek, MNI dan pihak terkait lainnya berupaya menyinergikan pengembangan nano melalui sebuah pertemuan International Workshop on Nanotechnology (IWON) 2013. Tema yang diangkat, bertajuk “Transferring Nanotechnology Concept toward Business Perspective”. Acara tersebut, akan berlangsung di Graha Widya Bhakti, Gedung DRN, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan pada 2-4 Oktober 2013.

Di acara tersebut pun, akan ada peluncuran buku 300 Ilmuan Nano Indonesia. Launching akan dilakukan oleh Menristek, Gusti Muhammad Hatta. Buku tersebut, berisi 300 profil ilmuwan nano Indonesia dan hasil riset yang telah berhasil dilakukan, bahkan dikomersialisasikan ke masyarakat.

Menurut Kepala LIPI, Prof Dr Lukman Hakim, nanoteknologi adalah rekayasa dari atom dan molekul menggunakan cara-cara tertentu untuk membangun suatu objek dengan sifat tertentu sesuai yang diinginkan. Teknologi ini, dalam skala nanometer atau sepersemiliar meter. “Dengan ukuran nano, maka sifat dan fungsi zat mampu diubah sesuai keinginan dan menjadi lebih berharga,” katanya.

 

Berbagai aplikasi nanoteknologi pada produk, kata dia, telah diterapkan di antaranya pada elektronik, kosmetik medis, farmasi, industri makanan, tekstil, keramik, dan lainnya. ''Melihat kondisi tersebut, kami berupaya mengembangkan nanoteknologi dengan negara-negara berkembang lainnya,'' katanya.

Lukman menegaskan bahwa LIPI secara terbuka siap bekerja sama untuk pengembangan nanoteknologi di Indonesia. Hal itu dimulai dari riset tingkat dasar, terapan hingga area komersialisasi bisnis. Berbicara komersialisasi bisnis, kata dia, LIPI tahun ini telah resmi mendirikan Inkubator Teknologi di Cibinong Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement