Selasa 02 Nov 2021 13:58 WIB

Parpol Didorong Gelar Konvensi demi Keragaman Capres

Konvensi bisa merangkul lebih beragam tokoh guna menyerap aspirasi rakyat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mendorong partai politik (parpol) agar melakukan konvensi Capres 2024. Menurutnya, konvensi bisa merangkul lebih beragam tokoh guna menyerap aspirasi rakyat.

Zuhro menanggapi, rencana konvensi Capres yang dilakukan Partai NasDem. Ia menjelaskan konvensi awalnya digagas partai Golkar yang diikuti Wiranto, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, dan Surya Paloh. Salah satu tujuanya menyeleksi capres/cawapres terbaik di internal parpol. 

"Konvensi dilakukan secara transparan  peluang dibuka untuk semua kader dan kemungkinan non kader juga. Dengan cara yang transparan diharapkan bisa menghasilkan calon yang ok karena kompetisinya lebih fair dan mengkompetisikan kualitas calon," kata Zuhro kepada Republika, Selasa (2/11).

Dia menilai, konvensi capres bisa diandalkan karena pemilihannya bersifat terbuka. Dia merasa, sistem konvensi lebih baik guna menjaring kader atau tokoh non kader terbaik secara transparan.

"Calon yang tidak dipilih secara konvensi, pemilihannya cenderung sepihak dan mengandalkan calon tunggal," ujar Zuhro.

Selain itu, mengamati partai dengan suara menengah di parlemen seperti NasDem wajar bila menggelar konvensi Capres. Pasalnya, partai menengah harus mulai melakukan lobi membentuk koalisi.

"Partai dengan posisi menengah memang harus lincah dan lebih proaktif karena tidak bisa mengusung calon tanpa koalisi dengan parpol lain. Semakin lincah dan ikut menentukan dalam pemilu, maka partai menengah tersebut akan memiliki daya tawar politik yang semakin besar," ucap Zuhro.

Oleh karena itu, dia menilai, penerapan Presidential Threshold (PT) dalam perhelatan Pilpres 2024 perlu dicabut. Dengan demikian para tokoh hasil konvensi Capres bisa melenggang ke medan laga Pilpres 2024.

"PT Pilpres perlu dihapuskan dan konvensi untuk memilih calon perlu digelar untuk menjembatani keinginan masyarakat pemilih," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyatakan, bakal menggelar konvensi untuk menunjuk satu sosok sebagai capres. Pemenang dalam forum tersebut, disebutnya, akan mendapatkan hak menjadi capres untuk Pilpres 2024.  

"Konvensi menghasilkan calon presiden terbaik sebagai pemenang konvensi. Dan yang terkahir, dia memastikan mendapatkan tiket untuk mengantarkan mereka sebagai calon resmi," ujar Surya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement