Selasa 01 Oct 2013 15:30 WIB

Saat APEC, Bandara Ngurah Rai Ditutup untuk Umum

Bandara Ngurah Rai, Bali
Bandara Ngurah Rai, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, berencana menutup penerbangan komersial untuk menyukseskan KTT APEC .

Safety Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Efferson Siregar mengaku telah mempersiapkan dengan matang rencana kedatangan kepala negara dengan salah satunya menutup bandara selama kedatangan pesawat kepala negara.

"Untuk menjaga agar tak terjadi stag di udara dan di darat terkait kedatangan tamu negara, kami berlakukan partial close. Kami mengatur kedatangan komersial, sedangkan VVIP tak bisa diatur," katanya.

Untuk penutupan bandara ini, pihaknya telah mengirimkan surat permakluman ke seluruh bandara di dunia.  "Jadwal penutupan akan diberlakukan sejak tanggal 6 hinggga 9 Oktober 2013," kata Efferson.

Ia menjelaskan pada 6 Oktober, penerbangan komersial ditutup mulai pukul 10.00 WITA hingga 20.00 WITA. Pada 8 Oktober penerbangan komersial akan ditutup mulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. 

Pada 9 Oktober, penerbangan komersial akan ditutup mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WITA. "Kami tidak menutup kemungkinan tamu negara ada yang tiba pada 5 Oktober," katanya,

Untuk mengatisipasi kedatangan tamu negara lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, Efferson mengaku akan mengacu aturan perhubungan udara di mana tamu VVIP mendapat waktu khusus tidak ada pergerakan penerbangan komersial 30 menit sebelum mendarat dan 15 menit setelah tiba di bandara.

"Itu jika tamu negara ada yang tiba pada 5 Oktober," katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memastikan KTT APEC tak terlalu mengganggu kunjungan turis ke Bali karena sudah jauh-jauh hari penutupan sudah dimumkan kepada dunia.

"Kami rasa kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata tidak akan terlalu terganggu, karena sebelumnya sudah diumumkan jauh-jauh hari kepada travel di dunia," kata Mari di Kuta.

Ia yakin, setelah  KTT APEC, kunjungan turis ke Bali dan Indonesia akan meningkat sebab negara yang hadir akan menginfomasikan keadaan Bali dan Indonesia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement