REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Wakil Menteri Agama, Nazaruddin Umar mengajak masyarakat lebih dekat dengan Alquran. Caranya, dengan membiasakan diri membaca dan memahami ayat Alquran.
"Pegang Alquran. Jangan takut menyebut ayat Alquran ketika berbicara. Jangan takut dibilang fundamentalis atau takut dibilang kolot. Semua itu, no way," ucap Wamenag di depan peserta Seminar dalam rangkaian Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXII di Gedung Serba Guna Bangka Tengah, Kamis (29/8).
Hadir dalam seminar ini kalangan pelajar, mahasiswa, guru, serta pegawai di lingkungan Bangka Tengah. Dalam sambutannya, Wamenag mengajak pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Islam untuk maju bersama Alquran.
"Selama bersama Alquran, kalian akan menjadi orang hebat," tegas Wamenag.
"Percuma dilaksanakan STQ jika tidak bisa memetik kedikdayaan Alquran," tambah Wamenag.
Ia berharap dengan diadakannya STQ, masyarakat mau diajak 'pulang kampung', kembali mencintai, membaca, dan memahami kandungan Alquran.
Perhelatan STQ berlangsung dalam dua tahun sekali. Sekali ini berlangsung di Koba, Kabupaten Bangka Tengah mulai 22 dan berakhir 29 Agustus 2013. STQ diharapkan menjadi inspirasi meredam konflik antarumat beragama.
STQ Nasional XXII di Babel diikuti 528 peserta dari 33 provinsi di Indonesia. Dewan hakim yang akan terlibat dalam acara ini berjumlah 60 orang. STQ tersebut melombakan tiga cabang, yaitu tilawah, hifdzil Al Quran, dan tafsir Alquran. STQ Nasional merupakan peristiwa yang penuh makna bagi negara dan bangsa Indonesia.