Senin 26 Aug 2013 18:06 WIB

Indonesia Kekurangan Ratusan Ribu Peneliti

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
LIPI
LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah peneliti yang ada di Indonesia, mengkhawatirkan. Saat ini, jumlah peneliti yang ada di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan perguruan tinggi di Indonesia hanya sekitar 16 ribu.

Menurut Kepala LIPI, Lukman Hakim, Indonesia saat ini membutuhkan sekitar 200 ribu peneliti. Kalau jumlah peneliti masih kurang, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar besar untuk pemasaran produk negara lain.

‘’Data detail jumlah peneliti mengkahwatirkan. Di LIPI, kami hanya punya 8.250 orang peneliti ditambah dari universitas yang enggak full meneliti  hitungan saya 16 ribu,’’ ujar Lukman di Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (26/8).

Lukman mengatakan, berdasarkan hitungannya, jumlah peneliti di Indonesia sekitar 100 per sejuta penduduk. Sementara, di negara lain jumlah peneliti yang paling kecil 2000 per sejuta penduduk. Bahkan, Jepang sudah mencapai 6000 per sejuta penduduk. ‘’Untuk memenuhi kekurangan, prioritas iptek masih harus ditingkatkan dengan kesadaran baru, terutama harus ada keinginan lugas dari pemimpin,’’ katanya.

Menurut Lukman, selain kekuran jumlah peneliti hasil penelitian pun harus diupayakan agar bisa lebih banyak diserap oleh industri. Saat ini, memang sudah banyak yang tapi potensinya bisa lebih besar lagi. ‘’Tapi penerapan hasil penelitian di industri tersebut memiliki beberapa halangan. Misalnya, ada batasan lembaga penelitian ga boleh jual sendiri,’’ kata Lukman.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang memperjuangkan dari sisi regulasi. Karena, ada beberapa aturan yang hingga saat ini belum kondusif. Pemerintah, harus memberikan insentif dengan meningkatkan anggaran, insentif untuk promosi, dan memberikan kebijakan dari sisi pajak, cukai serta tarif. ‘’Macam-macam, skema insentif yang kami perjuangkan,’’ katanya.

Dikatakan Lukman, di LIPI sendiri komposisi jumlah peneliti hingga saat ini masih kurang bila dibandingkan dengan pegawai administrasinya. Oleh karena itu, LIPI ingin mengubah komposisi tersebut agar jumlah peneliti lebih banyak dibandingkan administrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement