Kamis 22 Aug 2013 13:20 WIB

Perut Terlalu Besar, Ibu Bayi Kembar Lima Tak Kuat Tahan Beban

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
Ibu hamil/ilustrasi
Foto: guardian.co.uk
Ibu hamil/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enita Fentrikana (31), ibu yang melahirkan lima bayi kembar prematur, sempat tidak bisa berjalan di usia kandungan 23 minggu. Hal itu karena perutnya yang sangat besar sehingga sang ibu tidak kuat lagi menahan beban. 

Dokter Kandungan dan Kebidanan RSAB Harapan Kita Gatot Abdurrazak mengatakan, perawakan Enita memang relatif kecil. Tinggi sekitar 155 meter dan berat normalnya 50 kilogram. Saat hamil saja, beratnya hanya sekitar 56-57 kilogram. 

Di usia kandungan 23 minggu, kata Gatot, istri dari Bagus itu sudah tidak bisa berjalan lagi karena perut yang terlalu besar. "Selama seminggu terakhir dia di tempat tidur terus. Ini perjuangan yang luar biasa dari seorang ibu," ujarnya dalam konferensi pers di RSAB Harapan Kita, Kamis (22/8).

Dia mengatakan, pada 2002 silam, RSAB Harapan Kita juga pernah membantu persalinan ibu yang hamil kembar lima. Namun demikian, postur tubuh sang ibu lebih besar.

Selain itu, saat lahir, bayi-bayinya memiliki berat tubuh di atas satu kilogram dan semuanya bisa hidup. "Kemampuan tiap individu memang berbeda-beda," kata dia.  

Menurut Gatot, resiko terhadap ibu yang lahir kembar adalah pendarahan pascapersalinan. Sebab, perut yang sangat besar dalam waktu singkat harus mengkerut ke ukuran normal. Karenanya, usai persalinan, dokter juga harus fokus ke kondisi kesehatan ibunya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement