REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti tidak ada penghuninya, begitulah kata penjual kopi Mursidah (70 tahun), yang warungnya berjarak tidak lebih dari 100 meter dari rumah dinas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Mursidah menjelaskan, seingatnya, kurang lebih enam bulan Rudi sudah menempati rumah tersebut.''Tapi sepi, kayak gak ada orangnya,'' kata dia, Rabu (14/8).
Mursidah melanjutkan, sebelum Rudi, ada pula yang menempati diduga bernama Bambang Purnomo Sidi yang menjabat Facility Engineer and Supervisor PT Pertamina Hulu Energi. Namun, menurut Mursidah, pemilik sebelumnya pindah delapan tahun yang lalu.
Jadi, Mursidah menjelaskan, selama delapan tahun tersebut rumah tersebut kosong, praktis tidak ada yang menempati.''Baru enam bulan belakangan Pak Rudi nempati,'' kata dia.
Mursidah mengaku, tidak pernah ada pembantu yang keluar rumah Rudi. Menurutnya, yang ada hanyalah petugas keamanan sekira enam orang yang berjaga. Itupun ketika awal Rudi pindah ke rumah ini. Bahkan, Mursidah jarang melihat aktifitas keluar masuknya mobil.
Mursidah mengatakan kaget ketika ada keramaian, dan banyak yang mengaku wartawan. Menurut dia, daerah komplek di sini memang sepi dan tidak pernah terlihat aktifitas banyaknya wartawan yang lalu lalang.''Saya kira ada teroris,'' kata dia.