REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ginandjar Kartasasmita mendadak muncul dalam rilis survei capres dan cawapres 2014. Ia dinilai pantas dan cocok mendampingi calon presiden dari kalangan anak muda.
Jajak pendapat dilakukan Institute for Transformation Studies (Intrans) menempatkan Ginandjar sebagai salah seorang tokoh cawapres paling kuat. Apalagi survei dengan metode penelitian kualitatif itu menempatkan komposisi muda-tua sebagai skenario capres-cawapres paling diinginkan.
"Nama Ginandjar sebee=narnya telah muncul sejak dua bulan lalu. Dalam diskusi yang dilakukan dengan responden, sosok Ginandjar muncul sebagai tokoh senior yang dinilai berpengalaman," kata Direktur Intrans, Saiful Haq saat memaparkan hasil survei di Cikini, Jakarta, Ahad (14/7).
Munculnya Ginandjar, ujar Saiful, bisa saja mengulang momen pemilu 2009. Saat dimana Jusuf Kalla, kolega Ginandjar di Partai Golkar diusung dan diduetkan dengan tokoh parpol lain.
Atribut yang digunakan dalam survei, menurut Saiful muncul dari pilihan terbanyak responden. Sebanyak 150 responden yang terdiri dari kelompok ormas buruh, petani, nelayan, kalangan profesioal, mahasiwa hingga opinion leader menentukan atribut penilaian terhadap kandidat yang dimunculkan.
Yang dielaborasi dengan tiga variabel, yakni persepsi, afektif, dan preferensi. Dari ketiga variabel itu muncul atribut sseperti cerdas, berpengalaman, bersih, tegas, jujur, teruji, hingga keharmonisan dalam rumah tangga.
"Nama Ginandjar banyak dipilih dalam pembahasan atribut integritas, pengalaman, dan teruji. Ginandjar di atas Gita Wirjawan dan Hary Tanoe," jelas Saiful.
Pengamat politik UGM, Arie Sudjito menilai tokoh muda bisa membantu menjalankan ide progresif yang diusung pemipin muda.
"Kombinasi Jawa-nonJawa, atau sipil-militer sudah banyak ditinggalkan. Variabel muda-tua, atau muda-muda bisa disajikan sebagai variabel yang harus dipikirkan parpol," ujar Arie.
Survei Intrans digelar selama tiga bulan dari Mei hingga Juli 2013. Dengan melibatkan 150 responden. Melalui metode forum gorup discussion (FGD) yang mendalam. Atribut penilaian sepenuhnya berasal dari responde. Pengurutan kandidat didapatkan setelah diskusi dilakukan.