Ahad 16 Jun 2013 22:21 WIB

Lalu Lintas di Tanah Abang Masih Semrawut

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- Lalu lintas kendaraan di Tanah Abang, Jakarta Pusat hingga kini masih semrawut. Padahal, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan yang menjadi pusat grosir pakaian tersebut. 

Rosyid, seorang petugas di Pusat Grosir Tanah Abang mengatakan, kemacetan lalu lintas di kawasan ini seolah tidak mengenal waktu. Di saat akhir pekan sekali pun, kawasan Tanah Abang tetap macet.

"Dulu tiap Minggu sepi. Tapi sekarang Minggu selalu ramai, soalnya orang menghindari macet hari kerja" ujar dia kepada Republika, Ahad (16/6).

Menurut Rasyid, kesemrawutan lalu lintas di wilayah ini akan mencapai puncaknya saat sudah mendekati bulan Ramadhan. Pasalnya, pengunjung Pusat Grosir Tanah Abang selalu membludak menjelang bulan puasa. "Kalau bulan puasa jalanan sudah enggak gerak," kata dia.

Berdasarkan pantauan ROL di lokasi, kemacetan tersebut disumbang oleh luas jalan yang tidak seimbang dengan volume kendaraan. Hal itu semakin diperparah dengan banyaknya pedagang dan kendaraan yang parkir di badan jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement