Ahad 26 May 2013 16:10 WIB

Penghitungan Cepat JSI, Pasangan Garuda Unggul di Pilgub Jateng

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Pasangan cagub dan cawagub Jateng nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko (kanan) saat mengikuti debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, di Semarang, Jumat (10/5) malam.
Foto: Antara/R. Rekotomo
Pasangan cagub dan cawagub Jateng nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko (kanan) saat mengikuti debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jateng, di Semarang, Jumat (10/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pasangan cagub- cawagub Jateng, Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmoko (Garuda) unggul dalam penghitungan cepat pilgub Jateng yang digelar Jaringan Suara Indonesia (JSI).

Dari populasi survei yang mengambil sampel acak 400 TPS dari 61.951 TPS, sasangan yang diusung PDI Perjuangan tersebut memimpin perolehan suara sementara dengan persentase 48,7 persen.

Perolehan suara sementara ini mengungguli perolehan suara pasangan Bibit Waluyo- Sudijono Sastroatmodjo (Bissa) yang meraup 30, 2 persen dan pasangan Hadi Prabowo- Don Murdono (HP- Don) yang meraup 21,1 persen dukungan.

Wakil Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamin mengatakan hingga 95, 75 persen (383 TPS)  Ganjar unggul di sema zona pemilihan (10 dapil). Hanya di zona 2 (Kudus, Jepara, Demak) hanya unggul 3 persen atas Bibit waluyo.

Di zona lainnya, Ganjar terpantau unggul mutlak dibandingkan dua pasangan calon gubernur lainnya. "JSI secara resmi ucapkan selamat kepada pasangan nomor 3 ini," lanjut Fajar.

Ia menambahkan ada beberapa faktor penentu terkait hasil ini. Berdasarkan analisis yang telah dibangun JSI sebelumnya menunjukkan, elektabilitas Bibit telah mengalami penurunan sejak Oktober hingga dua pekan lalu.

Sementara trend elektabilitas rivalnya Ganjar terus menanjak. Dalam kampanye, ganjar juga lebih baik dari pasangan lain. Bahkan dari kajian JSI dapat disimpulkan Bibit bukan strong incumbent.

"Karena kepuasan publik terhadap incumbent ini hanya 40 persen. Sementara tingkat tak inginkan kembali incumbent dari hari ke hari uga terus bertambah, hingga melebihi 40 persen jelang pemilihan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement