Senin 08 Apr 2013 21:18 WIB

Achmad Mubarok: Demokrat Cuma Punya Tokoh Pas-Pasan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat mengakui ia adalah pihak yang pertama menggulirkan wacana konvensi sebagai mekanisme penetapan calon presiden dari Demokrat. Wacana konvensi berangkat dari kondisi internal partai yang memprihatinkan.

“Realitis saja. Tidak ada kader yang bisa menjadi capres. Yang ada cuma tokoh pas-pasan,” kata Mubarok ketika dihubungi Republika, Senin (8/4).

 

Mubarok menyatakan konvensi bisa menjadi jalan untuk mendapat capres potensial. Kader Demokrat tidak perlu khawatir dengan capres luar partai.

Sebab yang dicari calon pemimpin bangsa bukan calon pemimpin partai. “Yang dicari presiden bangsa bukan presiden Demokrat,” ujarnya.

 

Mekanisme konvensi sebaiknya terbuka bagi semua anak bangsa. Mubarok menyatakan Majelis Tinggi bisa memilih nama-nama kandidat capres potensial yang telah beredar di publik.

Nama-nama itu lantas disampaikan ke publik melalui lembaga survei atau media sosial. Kandidat yang paling banyak mendapat dukungan masyarakatlah yang nantinya diusung sebagai capres. “Mirip seperti referendum,” katanya.

 

Andaipun kandidat capres terpilih berasal dari partai lain, Mubarok menyatakan hal itu tidak perlu menjadi persoalan. Menurut dia yang terpenting adalah kandidat yang diusung dikehendaki mayoritas rakyat Indonesia. “Ikuti saja suara rakyat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement