Kamis 06 Nov 2025 01:15 WIB

Ekonomi NTT Tumbuh 4,88 Persen pada Triwulan III-2025

Pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 4,88 persen pada triwulan III-2025, didominasi perdagangan dan ekspor.

Rep: antara/ Red: antara
BPS: Ekonomi NTT tumbuh 4,88 persen pada triwulan III-2025.
Foto: antara
BPS: Ekonomi NTT tumbuh 4,88 persen pada triwulan III-2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG, – Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami pertumbuhan sebesar 4,88 persen pada triwulan III-2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan ini terjadi di hampir semua sektor, kecuali pertambangan, penggalian, serta pengadaan listrik, gas, dan produksi es yang mengalami penurunan.

Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, menyatakan bahwa pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor yang meningkat 13,89 persen. Dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari ekspor barang dan jasa yang tumbuh 19,54 persen.

Posisi Ekonomi NTT di Kawasan Balinusra

Dalam struktur ekonomi kawasan Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra), NTT menempati posisi kedua. Pada periode yang sama, ekonomi NTB tumbuh 2,82 persen, sementara Bali mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,88 persen. Matamira menambahkan bahwa 21,91 persen perekonomian Balinusra pada periode ini berada di Provinsi NTT.

Namun, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTT mengalami kontraksi sebesar 1,79 persen. Dari sisi lapangan usaha, penurunan terdalam terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang turun 11,46 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi terbesar terdapat pada ekspor barang dan jasa sebesar 13,03 persen.

Kontribusi Sektor Pertanian dan Konsumsi Rumah Tangga

Secara kumulatif, ekonomi NTT pada periode Januari-September 2025 tumbuh 5,01 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Struktur ekonomi NTT pada triwulan III masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 27,58 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen utama dengan kontribusi 66,25 persen.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement