REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wadanjen Kopassus, Sutiyoso menduga ada kerja sama antara pelaku penembakan di Lapas Cebongan dengan oknum di gudang senjata di markas Kopassus Kandang Menjangan. Lantaran, senjata milik negara itu tidak bisa dengan mudah digunakan prajurit.
"Sangat mungkin ada kerja sama pelaku dengan oknum di gudang senjata," kata Sutiyoso di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (6/4).
Menurutnya, di setiap markas dan pusat latihan Kopassus pasti dilengkapi gudang senjata. Namun, tidak ada satu prajurit yang diperbolehkan membawa senjata pulang ke rumah atau barak. Kecuali perwira, itu pun hanya pistol. Melihat jenis senjata yang digunakan 11 prajurit Kopassus saat melakukan aksi di lapas Cebongan, Sutiyoso memastikan pasti ada kerja sama antara kelompok tersebut dengan oknum di gudang.
Jika memang aksi itu sudah direncanakan, lanjutnya, maka tanggung jawab tetap diletakkan pada komandan masing-masing. Karena setiap prajurit itu memiliki atasan yang paling melekat dengan yang bersangkutan. Artinya, aksi yang dilakukan prajurit itu tidak luput dari pengawasan atasannya.