Selasa 26 Mar 2013 23:37 WIB

Kompolnas Desak Polri Ungkap Penyerangan Lapas Cebongan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah Polisi bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara
Sejumlah Polisi bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri segera mengungkap kasus pembantaian empat orang tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

"Kompolnas mendesak kepada Polri untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang dan tidak boleh menutup-nutupi peristiwa penyerangan yang terjadi," ujar anggota Kompolnas, Hamidah Abdurahman, Jakarta, Selasa (26/3).

Selain itu, Hamidah meminta Polri berani menemukan siapa dalang dan pelaku dari penyerangan yang dilakukan secara terorganisir, terencana, terlatih dan memiliki kapasitas penggunaan senjata secara profesional.

"Polri tidak usah takut untuk ungkapkan si pelaku kalau itu memang sebuah kebenaran. Jangan ditutup tutupi hasil penyelidikannya," pinta Hamidah yang memuji upaya Polri mengungkapkan siapa pelaku penyerangan di Lapas Cebongan.

Penyelidikan tragedi di Lapas Cebongan dipimpin Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Sutarman. Kompolnas berharap pengusutan kasus ini cepat selesai dan berhasil diungkap pelaku kejahatan tersebut.

"Apalagi sudah ditemukan beberapa bukti petunjuk awal. Kabareskrim juga harus menjernihkan persoalan pemindahan tahanan dari Polda Yogyakarta ke Lapas Sleman, karena disinyalir setelah pemindahan tahanan ini, kemudian terjadi penyerangan di Lapas. Sepertinya sudah diatur," tutur Hamidah.

Anggota Kompolnas lainnya, Edi Saputra Hasibuan mengatakan kasus ini akan cepat terbongkar oleh Polri. Walaupun pelaku sudah berupaya menghilangkan semua bukti di lapangan seperti menghilangkan CCTV dan menutup wajah dengan kain. "Kompolnas yakin bahwa sesuai teori bahwa kejahatan itu tidak ada yang sempurna," kata Edi.

Polri bisa melacak kasus ini mulai dari lokasi kejadian hingga melacak kasus ini menggunakan teknologi. "Kami minta Polri terus bekerja keras untuk buktikan kepada masyarakat kalau polisi mampu membongkar kasusnya," tegas Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement