REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok Agus Dermawan Wintarto Martowardojo dinilai sebagai figur yang layak menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Menurut Mahendra Siregar, Agus bukan hanya sosok dengan kompetensi yang mumpuni, melainkan juga sosok dengan kualifikasi lain yang telah teruji dalam menjalankan berbagai agenda reformasi dalam perjalanan karirnya.
"Termasuk selama menjadi menkeu," tutur Mahendra dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Senin (4/3) malam. Dalam pernyataan tertulisnya ini, Mahendra meminta agar testimoninya dianggap sebagai pandangan pribadi, bukan sebagai wakil menteri keuangan, jabatan yang diembannya saat ini.
Mahendra mengatakan, jika nantinya Agus terpilih sebagai Gubernur BI, mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu diyakini akan mampu mengawal stabilitas ekonomi dan sistem keuangan. Kedua aspek ini merupakan pendukung penting bagi keberlangsungan sektor riil di tengah situasi perekonomian global yang belum sepenuhnya membaik.
Selain itu, Mahendra menyatakan Agus adalah sosok yang tahu persis bagaimana peran BI saat ini. Terlebih, BI tengah berada dalam proses transisi dengan terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pria kelahiran Amsterdam itu juga memahami posisi penting BI ke depan dalam menjaga makroprudensial secara tepat untuk mendukung stabilitas sistem keuangan di dalam negeri maupun luar negeri.
"Penguasaan beliau dalam kebijakan ekonomi makro, termasuk kebijakan fiskal sudah jelas terbukti," kata Mahendra. Buktinya adalah untuk pertama kalinya setelah 12 tahun, Indonesia memperoleh investment grade dari berbagai lembaga pemeringkat. Selama menjadi menkeu, kata Mahendra, Agus juga berhasil menjaga keberlanjutan fiskal.
"Sekalipun DPR menolak program pemerintah menaikkan harga BBM tahun lalu," ujar Mahendra. Di bidang reformasi birokrasi, kemenkeu untuk pertama kalinya memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil audit laporan keuangannya di bawah kepemimpinan Agus.
Mahendra melanjutkan, untuk pertama kalinya pula, kemenkeu memperoleh penilaian tertinggi terkait laporan kinerja yang dikeluarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di bawah kepemimpinan Agus. "Kemenkeu merupakan satu-satunya kementerian yang memperoleh penilaian tinggi itu."
Terkait kasus proyek Hambalang, Mahendra beranggapan, jika masalah tersebut di tanyakan dalam fit and proper test Gubernur BI di DPR, Agus akan menjelaskannya dengan gamblang mulai dari A sampai Z. Penjelasan yang lengkap dan utuh sangat diperlukan, karena melalui proses fit and proper test tersebut, diharapkan integritas calon Gubernur BI dapat terlihat. "Jadi silakan proses itu dijalankan dan kita lihat bersama hasilnya secara transparan dan akuntabel."