REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengakui jebloknya kinerja parlemen. Diakuinya ini lantaran DPR saat ini didominasi oleh para pengusaha.
Persaingan internal, kata Pramono, lebih ketat ketimbang dengan partai lain. Untuk mendapatkan nomor urut satu, dua, dan tiga dalam pemilihan legislatif membutuhkan modal yang sangat tinggi.
"Akibatnya hanya kader yang memiliki uang yang paling banyak yang bisa mendapatkan nomor urut awal," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/2).
Kebanyakan, tambahnya, yang memiliki uang banyak adalah pengusaha. Ia pun melihat, biaya politik yang dikeluarkan pengusaha paling tinggi. Diikuti oleh purnawirawan TNI atau Polri baru kemudian figur publik.
Para pengusaha menjadi anggota DPR karena ingin mendapatkan informasi paling awal dari pemerintah. Contoh, ujarnya, pemerintah mau menaikan harga gas. Maka anggota DPR yang paling dulu mengetahui hal itu.
"Pengusaha yang menjadi anggota DPR akan membeli gas sebelum harga naik dan menjualnya kembali setelah harga dinaikkan pemerintah," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.