REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini, mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/2). Kedatangannya untuk meminta izin menjenguk mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq di Rumah Tahanan (Rutan) Pomdam Jaya Guntur.
"Kita mau jenguk, untuk memberikan support moral. Kita ada lima sampai tujuh orang saja," kata Jazuli yang ditemui di kantor KPK, Jakarta, Senin (4/2).
Politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi ini menambahkan untuk kasus dugaan suap impor daging sapi, ia tidak dapat berkomentar banyak. Menurutnya hal ini sudah masuk ke ranah hukum dan sebaiknya diselesaikan secara hukum.
Usai Majelis Syuro PKS menetapkan Anis Matta sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq, ia melanjutkan, saat ini PKS sedang fokus untuk melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu.
Setelah itu, kata dia, DPP PKS berencana akan melakukan investigasi internal terkait kasus tersebut. "Itu (investigasi internal) nanti, sekarang konsolidasi dulu. Akan ada terobosan-terobosan yang akan dilakukan," tegasnya.
Jazuli Juwaini terlihat tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.15 WIB. Ia terlihat memakai baju kemeja lengan pendek batik berwarna cokelat. Ia ditemani beberapa kader PKS, termasuk salah satunya Rama Pratama.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan sebanyak empat orang tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, yaitu Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy dari PT Indoguna Utama, Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq.
Barang bukti salah satunya berupa uang yang disita KPK sebesar Rp 1 miliar yang terdiri dari Rp 980 juta di dalam mobil Ahmad Fathanah dan masing-masing sebanyak Rp 10 juta di kantong Ahmad Fathanah dan seorang perempuan muda.