Kamis 31 Jan 2013 10:13 WIB

Presiden PKS Jadi Tersangka akan Picu Konflik Internal

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dipastikan akan memicu konflik internal. Yaitu, antara kubu yang ingin melindungi Luthfi dan yang ingin hukum ditegakan. 

Pengamat politik UGM, Arie Sudjito melihat, kasus ini pada akhirnya akan memengaruhi stabilitas partai Islam terbesar tersebut. Termasuk elektabilitasnya di mata masyarakat.

Meski pun ia memandang, hal tersebut sebagai biaya yang harus dibayar parpol terhadap rakyat. Karena selama ini partai tidak pernah mendengarkan kritik dari rakyat tentang korupsi. 

"Partai tidak takut sama rakyat, mereka takutnya cuma sama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (31/1).

Solusinya, kata dia, PKS harus menjadikan kasus ini sebagai ajang untuk segera melakukan pembenahan diri. Termasuk mulai melakukan transparansi pengelolaan keuangan partai. 

"Istilah mahar politik yang selama ini lekat dengan PKS juga harus dihilangkan dengan sikap transparan kepada publik," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement