Sabtu 19 Jan 2013 10:33 WIB

Kebanjiran, Peserta Rakernas Taekwondo Indonesia "Berenang" ke Hotel

Suasana Jalan Sudirman yang tergenang banjir yang melumpuhkan lalu lintas kawasan tersebut, Jakarta Pusat, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana Jalan Sudirman yang tergenang banjir yang melumpuhkan lalu lintas kawasan tersebut, Jakarta Pusat, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Puluhan peserta Rakernas Yayasan Universal Taekwondo Indonesia (YUTI) dan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro), terpaksa "berenang" menerobos banjir untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap, Sabtu dinihari.

Puluhan peserta dari 33 provinsi yang baru selesai mengikuti Rakernas hari pertama di Markas YUTI dan UTI Pro di Pantai Indah Kapuk (PIK), dinihari sekitar pukul 01.00 WIT, terpaksa berenang menerobos genangan banjir di kawasan Simpang Pluit Raya yang ketinggian airnya mencapai satu meter itu.

Sambil memanggul barang bawaan mereka berupa tas pakaian dan materi Rakernas, para peserta saling mengolok satu sama lainnya, guna mengakrabkankan suasana dan menghibur hati sekaligus menghilangkan rasa dingin yang dirasakan pada dinihari tersebut.

Keputusan untuk menerobos banjir yang belum surut dan masih menggenangi kawasan Pluit sejauh 300 meter tersebut, karena mereka tidak sabar menunggu perahu karet yang akan mengangkut mereka ke hotel tempat menginap.

"Kami kira jarak dari perempatan Pluit ke hotel hanya sekitar 50 meter, karena kondisi cahaya lampu yang remang-remang di kawasan itu, ternyata harus berjalan sejauh 300 meter untuk mencapai hotelnya," ujar peserta Rakernas asal Maluku, John Hittipeuw.

Puluhan peserta lainnya terpaksa kembali ke mobil yang disiagakan maupun ke markas YUTI di Pantai Indah Kapuk atau mencari hotel lain, karena tidak sabar menunggu angkutan perahu karet.

"Bayangkan pesertanya 200 orang tetapi perahu karet hanya satu unit yang dikerahkan untuk mengangkut peserta ke hotel. Karena banyak yang tidak sabar sehingga akhirnya harus berenang ke hotel, atau malah kembali ke lokasi Rakernas di Pantai Indah Kapuk," ujar John Lesilolo, peserta dari Papua Barat.

Para peserta memprkirakan akan terlambat mengikuti Rakernas di hari kedua karena harus menunggu perahu karet atau kapal yang dikerahkan untuk mengangkut mereka keluar dari hotel.

"Tinggi air di depan hotel mencapai 1,5 meter atau sedada orang dewasa, dan tidak surat sejak semalam, sehingga menyulitkan kami untuk keluar mengikuti Rakernas YUTI siang nanti," ujar sejumlah peserta.

Sejumlah peserta pun mengaku memperoleh hikmah berenang melewati banjir untuk mencapai hotel tempat menginap.

"Paling tidak kami pun bisa merasakan keresahan dan kesulitan masyarakat Jakarta saat dilanda banjir seperti ini. Ini kenangan yang tidak bisa dilupakan," kata beberapa peserta dari provinsi Bangka Belitung dan Sumatera Utara.

Sebelumnya, Pendiri YUTI dan UTI Pro, Lioe Nam Khiong dan Ketua YUTI Ngatino, meminta maaf kepada para peserta karena harus ikut mengalami kesulitan akibat banjir Jakarta.

"Saya minta maaf karena saudara-saudara harus bersusah payah masuk dan keluar Hotel Aston Pluit yang menjadi tempat menginap. Kami tidak menyangka bencana alam ini akan terjadi dan terpaksa harus dirasakan juga oleh peserta dari daerah," Kata Lieo Nam Khiong.

Tetapi menurut Lieo, paling tidak para peserta rakernas dari 33 provinsi dapat turut merasakan beban penderitaan yang dirasakan warga Jakarta saat ini sekaligus mengambil hikmah dari peristiwa banjir Jakarta.

"Jadi inilah kenyataan di Jakarta saat ini. Peserta dari daerah pun juga pasti akan mendapat hikmah berharga dari peristiwa ini, sekaligus menjadi kenangan yang sulit dilupakan," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement