REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua KONI DIY, GBPH Prabukusumo berharap Menpora Roy Suryo merombak sistem pembinaan dan pemilihan atlet.
Pembinaan atlet, menurut Prabukusumo harus dilakukan sepanjang tahun, dan pemilihan atlet tidak pilih kasih.
"Sehingga atlet yang terpilih benar-benar berkualitas dan siap untuk terjun di ajang nasional maupun internasional," kata GBPH Prabukusumo kepada ROL di Yogyakarta, Sabtu (12/1).
Gusti Prabu, begitu ia biasa disapa, melanjutkan, "Sebetulnya kalau dia (Roy Suryo) mau bertemu saya, banyak yang ingin kita sampaikan. Tapi kalau dia mau ketemu."
Pertandingan cabang olahraga, saran Gusti Prabu, dilakukan berjenjang dan dilakukan sepanjang tahun. Sehingga atlet-atlet yang terpilih benar-benar atlet pilihan.
"Untuk atlet tunggal, harus bisa memenangkan pertandingan sebanyak sembilan kali dalam satu tahun," kata Gusti Prabu yang juga adik Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.
Selain itu, perusahaan besar yang memiliki klub olahraga jangan memaksakan atletnya masuk tim nasional bila prestasinya kurang bagus.
"Perusahaan besar punya klub olahraga dan membina atlet itu tugas mulia. Namun jangan memaksakan atlet masuk tim nasional jika kemampuan dan prestasinya tidak memenuhi persyaratan.
Gusti Prabu juga menyoroti penghapusan sebutan pemain cadangan. Sebab sebutan ini justru kurang memberikan semangat pemain tersebut dalam berlatih maupun pertandingan.
"Mereka harus disebut sama dengan pemain inti. Agar memiliki semangat berlatih yang tinggi untuk menunjukkan prestasinya," imbuh dia mengakhiri.