REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengaku belum mendengar kabar perihal pembubaran paksa pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Hidayah, Handel Dutoi, Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Sabtu (5/1) silam.
"Saya baru dengar sekarang, dimana itu kejadiannya?,” ujar Boy menanggapi pertanyaan Republika di Mabes Polri, Jakarta Selatan Rabu (8/1).
Ketika dipaparkan mengenai duduk permasalahan yang menimpa muslim Kapuas tersebut, Boy mengaku kaget. Atas laporan ini, ia mengaku akan segera melakukan konfirmasi pada pejabat di kepolisian setempat.
"Nanti akan kami cek langsung dan lakukan pengusutan. Jika terbukti ada prosedur yang dilanggar tentu akan ada (anggota) yang diproses,” kata Boy.
Sementara itu Kapolres Kapuas, AKBP Wisnu Putera masih belum bisa dikonfirmasi akan hal ini.
Selama dua hari terakhir, Selasa (8/1) dan Rabu (9/1), ponsel yang ia gunakan selalu menolak panggilan sambungan telepon Republika. Pun dengan pesan singkat yang dikirim, belum ada jawaban meski ponsel tersebut aktif.