REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKS, Bidang Seni dan Budaya, Yudi Widiana Adia mengatakan sepanjang 2012 PKS mencatat situasi politik dan hukum terhitung sangat hangat.
Sejumlah masalah hukum, yang paling menyita publik adalah perseteruan antara lembaga penegak hukum, KPK dan Polri. Padahal, menurut Yudi, dua lembaga tersebut seharusnya saling sinergi dan saling mendukung dalam upaya penegakan hukum di tanah air, khususnya masalah korupsi yang menjadi amanat reformasi.
"Penuntasan kasus korupsi seperti kasus Hambalang dan Century juga tak kunjung selesai hingga sekarang ini. KPK dan Polri harusnya selalu sinergi, saling mendukung agar kedua kasus ini, dan juga kasus-kasus lainnya segera tuntas," kata Yudi melalui berita pers yang diterima ROL, Rabu (26/12).
Yudi menyebut situasi politik sepanjang 2012 cukup bergejolak. Kondisi politik 2012 cukup dominan dengan munculnya tokoh fenomena seperi Joko Widodo pada Pemilukada DKI Jakarta.
Menurutnya, Jokowi mampu menggerakkan kalangan kelas menengah yang selama ini banyak yang apolitis untuk bergerak ke bilik-bilik suara. Mantan Walikota Solo itu juga dinilai mampu meyakinkan masyarakat agar memilih dirinya yang dijanjikan membawa perubahan bagi Jakarta.