Rabu 12 Dec 2012 11:31 WIB

Enam Bahasa Daerah di Indonesia Timur Terancam Punah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kampanye Bahasa Sunda oleh Mahasiswa
Foto: Antara
Kampanye Bahasa Sunda oleh Mahasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti enam bahasa daerah di kawasan Indonesia timur. 

Enam bahasa tersebut terancam punah akibat rendahnya jumlah penutur. Etnik yang diteliti adalah etnik Gamkonora di Halmahera Barat, etnik Kao dan Pagu di Halmahera Utara, Oirata di Pulau Kisar, Kui dan Kafoa di Alor Barat Daya. 

Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) LIPI, Endang Turmudi, menjelaskan penelitian bahasa yang terancam punah sebagai upaya membuat peta acuan.
Oleh karena itu, ujarnya, penelitian ini melihat konsepsi, struktur dan dinamika pemaknaan terhadap berbagai persoalan kehidupan. 

 

"Jika jumlah penutur kurang dari 25 ribu, maka bahasa itu akan punah," ujar  dalam sebuah diskusi bertema Kebahasaan dan Kebudayaan Etnik Minoritas: Strategi Pemertahanan dan Dokumentasi, Rabu (12/12). 

Di Indonesia terdapat 726 bahasa. Sebanyak 719 di antaranya masih hidup. Bahasa tersebut tidak semua berada dalam kondisi sehat karena hanya dituturkan sekitar 1.000-5.000 penutur. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement