Senin 02 Oct 2023 12:13 WIB

Moeldoko Ajak Masyarakat Indonesia Timur Sukseskan Pemilu 2024

KSP Moeldoko menekankan, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak masyarakat Indonesia bagian timur untuk ikut menyukseskan gelaran Pemilu 2024, yang demokratis, aman, dan damai. Dia menekankan, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar.

Meski demikian, kata dia, perbedaan pilihan itu tidak menjadi alasan terjadinya perpecahan. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum, dalam setiap ada dinamika politik dan gesekan sosial.

"Selalu saudara basudara dari Indonesia timur yang menjadi aktor yang dipasang terdepan. Saya yakin dan percaya bahwa saudara basudara Indonesia timur akan terus menjadi bagian garda terdepan dalam menjaga kesatuan negara Republik Indonesia,” kata Moeldoko dikutip dari siaran pers KSP di Jakarta pada Senin (2/10/2023).

Dalam sambutannya di acara Silaturahmi Kebangsaan Timur Indonesia Bersatu di Jakarta, Moeldoko menyebut, keberadaan komunitas Indonesia Timur Bersatu membuktikan bahwa negari ini sangat beragam. Indonesia terdiri berbagai suku yang ada.

"Saya punya ikatan kuat dengan Indonesia timur sejak awal karir saya di dunia militer, karakter dan kebudayaannya penuh semangat," ujar mantan panglima TNI tersebut.

Moeldoko menyebut, selama sembilan tahun terakhir, perkembangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia timur mengalami kemajuan secara cepat. Tidak hanya dari segi pembangunan infrastruktur yang massif, pemerintah juga memberikan perhatian kepada kawasan Indonesia Timur dari segi ekonomi.

Caranya dengan mengembangkan kawasan wisata di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat serta sarana perikanan di Maluku. Moeldoko menilai, kondisi tersebut harus dioptimalkan dengan pengembangan dan peningkatan masyarakat.

"Tentu ini semua harus dilanjutkan, agar perasaan 'luka' ketidakadilan yang dirasakan selama ini menjadi sembuh," ujar Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement