REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur Sumatera Utara dari PDI Perjuangan Effendi Simbolon belum bisa memastikan apakah akan menggunakan strategi pemenangan Joko Widodo di DKI Jakarta atau tidak. Effendi mengatakan strategi pemenangan merupakan kebijakan dari DPP PDI Perjuangan.
"Saya belum memastikan apakah akan menggunakan strategi yang sama dengan Pak Jokowi atau tidak. Biar nanti partai yang menentukan," kata Effendi kepada wartawan di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
Effendi mengaku saat ini dirinya tidak memiliki persiapan khusus di Sumatera Utara. Dia dan tim sukses telah melakukan konsolidasi dengan partai-partai koalisi untuk pemenangan Pilkada Sumatera Utara.
Konsolidasi menjadi penting mengingat luasnya daerah pemilihan di Sumatera Utara. "Sumut wilayah yang sangat luas sekali. Ada 33 kabupaten kota di sana,"
Saat ditanya siapa pesaing yang paling berat di Sumatera Utara, Effendi mengaku dirinya tidak merasa bersaing dengan siapapun. Secara diplomatis dia menjawab, persaingan yang paling berat adalah merebut hati rakyat.
"Kita tidak bersaing dengan pihak lain. Yang penting bagaimana merebut hati rakyat," katanya.
Effendi menjanjikan akan menciptakan sistem birokrasi pemerintah yang bersih di Sumatera Utara. Sebab selama ini kelemahan penyelenggaraan pemerintah di daerah terletak pada persoalan transparansi penggunaan anggaran.
"Selama ini kelemahan di pemerintah di daerah adalah penyelenggaraan pemerintah yang bersih," ujarnya.