Jumat 19 Oct 2012 12:55 WIB

Melirik Plus Minus Para Balon Gubernur Jabar

Sosialisasi Pemilukada Jawa Barat yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Sosialisasi Pemilukada Jawa Barat yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa nama sudah digadang-gadang akan mencalonkan diri dalam bursa pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) pada 2013 mendatang. Beberapa nama yang mencuat belakangan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Namun, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai sosok Teten Masduki, sebagai nama yang disebut-sebut akan maju, memiliki potensi untuk menang yang lebih besar dibandingkan dengan nama-nama lain yang belakangan muncul di media massa.

"Figur Teten itu menurut saya paling unggul. Dia aktivis, wawasan luas, dan jujur, tetapi sayangnya dia tidak punya partai," ujar Iberamsjah dihubungi, di Jakarta, Jumat (19/10).

Selain Teten, nama lain yang potensial menang dalam pilkada Jawa Barat, menurut dia, adalah kader PDIP Rieke Diah Pitaloka, yang saat ini duduk di Komisi IX DPR RI. Dia menilai sosok Rieke cukup dikenal masyarakat.

"Kalau Teten jadi Gubernur dan Rieke jadi Wakil Gubernurnya, menurut saya akan bagus itu. Yang satu aktivis, yang satu lagi anggota DPR mantan aktris," kata dia.

Menurut dia, terlepas dari siapa calon yang akan diusung nanti, dalam pilkada Jawa Barat PDIP tidak akan berkoalisi kembali dengan Gerindra.

"Pengalaman yang terjadi dalam pilkada DKI Jakarta akan sangat berat bagi PDIP untuk bisa menjalin koalisi bersama Gerindra. Tapi koalisi keduanya bukan tidak mungkin, hanya saja sepertinya Megawati sudah 'kapok'," kata dia.

Sementara itu menilai nama-nama lain seperti calon petahana Ahmad Heryawan, dan Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna yang juga disebut-sebut maju, Iberamsjah pesimistis keduanya bisa unggul.

Calon petahana Jawa Barat selama ini dikenal kurang memiliki daftar kinerja yang memuaskan. Sedangkan untuk Nanan latar belakang institusinya akan mempersulitnya untuk unggul, sebab menurut Iberamsjah, selama ini masyarakat banyak melihat oknum polisi yang bermasalah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement