Kamis 06 Sep 2012 21:23 WIB

Musim Hujan Diprediksi Baru Datang Oktober

Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)
Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Musim kemarau diprediksi masih terjadi satu bulan ke depan. Artinya, musim hujan baru tiba pada akhir Oktober atau awal November.

Hal itu diungkapkan Stasiun Meteorologi Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya, Jawa Barat. "Berdasarkan hasil pengamatan kami kemarau yang sudah terjadi tiga bulan ini, masih akan terjadi sampai satu bulan kedepan," kata Petugas Pengamat Cuaca Stasiun Meteorologi Pangkalan Udara Wiriadinata, Pelda Mamanto di Kota Tasikmalaya, Kamis (6/9).

Ia menjelaskan prediksi akan turun hujan satu bulan kedepan berdasarkan hasil data observasi dan pengamatan kelembaban udara, pertumbuhan awan dan kecepatan angin. Hasil pengamatan yang diperoleh sebulan terakhir, kata Mamanto, kelembaban udara mencapai rata-rata 60 persen yang diperkirakan turun hujan masih cukup lama.

Sedangkan kelembaban udara rata-rata mencapai di atas 75 hingga 80 persen, kata Mamanto, maka dapat diprediksi telah mendekati musim hujan. "Kalau sudah mencapai diatas 90 persen itu akan turun hujan," katanya.

Berdasarkan pengamatan pertumbuhan awan akan terjadi turun hujan, jika terbentuk awan rendah atau strato kumulus. Sementara data pertumbuhan awan yang tercatat, Kamis (6/9), kata Mamanto terlihat terbentuk awan rendah yang berpotensi turun hujan, tetapi angin cukup kencang sehingga menyebabkan awan bergeser.

"Tadi pagi saja, kelembaban udara mencapai 91 persen, artinya awan rendah, tapi angin bertiup cukup kencang kecepatan 15 knot, jadi awan cepat berubah," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement