Senin 27 Aug 2012 22:42 WIB

16.513 Warga Jakarta Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Kebakaran

Kebakaran (ilustrasi).
Foto: Antara/Fenny Selly
Kebakaran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Musibah kebakaran masih menjadi momok bagi warga Jakarta, apalagi berdasarkan data sejak Januari hingga Agustus 2012 telah terjadi sebanyak 662 kasus kebakaran di ibukota. Akibat musibah kebakaran tersebut, tercatat sebanyak 4.615 kepala keluarga (KK) atau 16.513 jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Amukan si jago merah juga menyebabkan sebanyak 31 warga meninggal dunia, 73 warga dan 12 petugas mengalami luka-luka," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Dinas Damkar dan PB) DKI Jakarta, Paimin Napitupulu kepada wartawan.

Ia mengatakan, kerugian materi yang ditimbulkan akibat musibah kebakaran sejak Januari hingga Agustus 2012 mencapai Rp 204,169 miliar. "Musibah kebakaran tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Timur sebanyak 177 kasus. Disusul Jakarta Barat 143 kasus, Jakarta Utara 127 kasus, Jakarta Selatan 126 kasus, dan Jakarta Pusat 89 kasus. Sedangkan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu nihil," ujarnya.

Paiman mengungkapkan, penyebab kebakaran masih didominasi hubungan pendek arus listrik (korsleting) sebanyak 443 kasus, kompor meledak sebanyak 66 kasus, rokok 27 kasus dan lain-lain 126 kasus.

"Korsleting listrik masih menjadi pemicu utama kasus kebakaran di Jakarta," ungkapnya.

Dari 662 kasus kebakaran sepanjang tahun 2012, menurut Paimin, sebanyak 31 kasus di antaranya terjadi sepanjang masa libur Lebaran Idul Fitri 1433 H, yakni dari tanggal 17-26 Agustus. Rinciannya, Jakarta Pusat empat kasus, Jakarta Utara tujuh kasus, Jakarta Barat lima kasus, Jakarta Selatan enam kasus dan Jakarta Timur enam kasus.

"Musibah kebakaran selama Lebaran mengakibatkan sebanyak 491 KK atau 1.633 jiwa kehilangan tempat tinggal dan kerugian materi Rp 5,102 miliar," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement