REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Seorang balita korban banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilaporkan hilang dan hingga Minggu pukul 02.30 Wita belum ditemukan oleh tim SAR, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Ramli Borman yang dihubungi dari Palu, Minggu.
Ramli belum menjelaskan secara rinci tentang ihwal hilangnya balita tersebut, namun dia menduga balita tersebut tertimbun lumpur.
"Bayi diduga tertimbun lumpur dalam rumah belum dapat diselamatkan karena kondisi belum memungkinkan malam ini. Diduga sudah meninggal," kata Ramli.
Dia mengatakan balita tersebut berasal dari Desa Lemusa.
Menurut Ramli, Desa Lemusa, Kecamatan Parigi Selatan termasuk salah satu daerah banjir yang parah karena disertai lumpur.
Dia mengatakan, selain balita seorang warga juga korban banjir meninggal dunia terendam lumpur dalam rumahnya di Desa Lemusa. Korban bernama Oma Boa (68).
Dua warga lainnya yang terperangkap lumpur selamat yakni Karam Pande dan Opa Alo yang usianya diperkirakan 70 tahun.
Meskipun tim SAR sudah mendapatkan data-data korban namun para korban belum bisa dievakuasi karena medan yang tidak mendukung serta kondisi malam yang gelap.
Sementara itu dari Desa Dolago dilaporkan terdapat tujuh unit rumah hanyut dan 26 unit rusak berat akibat luapan air disertai lumpur serta ratusan rumah terendam banjir.
Empat warga dari Desa Dolago yang dievakuasi ke rumah sakit adalah Hanafi, Lince, Stience dan Lina.
"Di Dolago dan Boyantongo akses jalan trans lumpuh total akibat jembatan rusak berat, jalan tertimbun lumpur dan kayu serta luapan air banjir," kata Ramli.
Dia mengatakan banjir juga terjadi di Kecamatan Tindaki dan Sausu, namun belum ada data-data desa yang diperoleh dari dua kecamatan tersebut.