Senin 02 Jul 2012 12:14 WIB

Pramono: Abdul Madjid Tokoh yang Memahami UUD dan Pancasila

Abdul Madjid, tokoh Partai Nasional Indonesia
Foto: Antara
Abdul Madjid, tokoh Partai Nasional Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku kehilangan tokoh yang memahami Undang-Undang Dasar 1945 atas wafatnya tokoh nasionalis Abdul Madjid.

"Saya kira bukan hanya saya sendiri yang merasa kehilangan, tetapi juga Bangsa ini," ujar Pramono yang ditemui di rumah duka, di Jakarta, Senin.

Pramono mengakui dirinya mempunyai kedekatan secara khusus, sejak pertama kali masuk PDIP pada 1997. "Beliau adalah orang yang konsisten akan konstitusi terutama UUD 1945 dan Pancasila. Kita sangat kehilangan tokoh yang memahami itu."

Pramono menjelaskan bahwa Abdul Madjid tidak hanya konsisten terhadap ajaran Bung Karno, tapi juga sudah seperti Bung Karno kecil. "Saya pernah bertemu beliau pada 2008, dan mengajak saya untuk berdiskusi mengenai buku Indonesia Menggugat. Buku itu, merupakan buku yang lahir ketika proses revolusi berlangsung," jelasnya.

Pramono mengenang pada 2004, MPR melakukan amandemen terhadap UUD. Namun hanya satu orang yang mampu memahami dan menjelaskannya. "Pesan beliau hanya satu, yakni UUD dan Pancasila," tambahnya.

Abdul Madjid, salah seorang tokoh nasionalis meninggal dunia dalam usia 94 tahun, akibat sakit komplikasi yang dideritanya sejak dua bulan terakhir. H Abdul Madjid dikenal sebagai singa podium. Mendiang mengawali karir politiknya di panggung kampanye Partai Nasional Indonesia (PNI) pada Pemilihan Umum 1955.

Semasa hidupnya, Abdul Madjid pernah menjabat sebagai Ketua PNI, Sekjen PNI dan kemudian menjadi salah seorang penandatanganan deklarasi fusi PNI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, dan Murba menjadi PDI, pada 1973.

Ayah dari seniman teater Ratna Riantiarno dikenal kritis terhadap pemerintahan Soeharto maupun kalangan internal partai. Pernah menjabat sebagai anggota parlemen dan menjadi anggota DPR tertua pada era reformasi.

Mendiang meninggalkan delapan putra-putri, 27 cucu dan 3 cicit. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman Wredatama Tonjong Bogor, Senin siang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement