Ahad 10 Jun 2012 14:29 WIB

FGII: Novel Porno Telah Lolos Kelayakan Kemendikbud

Rep: Angga Indrawan/ Red: Dewi Mardiani
Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Novel porno yang ditemukan di salah satu SD di Kota Bandung ternyata telah dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Forum Guru Independen Indonesia (FGII), Iwan Hermawan.

Iwan menyebutkan, novel “cabul” tersebut ternyata telah diloloskan oleh Penilai Buku Nonteks Pelajaran (PBNP) Kemendiknas berdasarkan surat keputusan Kepala Pusat Pembukuan Depdiknas No1715/A8.2/LL/2009. “Buku itu juga telah diprotes di Manado, Ambon, dan NTT,” tambahnya, Ahad (10/6).

penolakan tersebut, ungkap Iwan, karena ditengarai  mendeskriditkan agama Islam dan Kristen. FGII, lanjut ia, telah menyiapkan nota protes ke Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya kepada PBNP yang telah meloloskan novel tersebut. Iwan juga menambahkan, bila protes itu tak didengar, pihaknya tak segan untuk melakukan unjuk rasa.

“Bahkan Pak Ayi Vivananda (Wakil Walikota Bandung) telah menginformasikan akan segera melakukan class action,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, dua buah novel sarat pornografi ditemukan di Sekolah Dasar Negeri Cempaka Arum, Gedebage, Kota Bandung Jumat (8/6). Dua novel berjudul Tidak Hilang Sebuah Nama dan Tambelo Kembalinya Si Burung Camar terbitan PT Era Adicitra Intermedia tersebut, dinilai tidak layak dikonsumsi oleh pelajar, baik Sekolah Dasar, SMP, hingga SMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement