Rabu 23 May 2012 17:48 WIB

Peti Jenazah Warga Rusia Dititipkan di RS Polri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hazliansyah
SERAH TERIMA JENAZAH. Seorang keluarga korban berdoa di depan peti jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang disemayamkan sebelum acara serah terima jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).
Foto: 5 jenazah korban kecelakaan Sukhoi kepada keluarga korban untuk
SERAH TERIMA JENAZAH. Seorang keluarga korban berdoa di depan peti jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang disemayamkan sebelum acara serah terima jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah Warga Negara Rusia dititipkan di Rumah Sakit Polri. Rencananya jenazah akan diberangkatkan ke Rusia pada Kamis (24/5) dini hari pukul 04.00 WIB.

Direktur Eksekutif DVI Kombes Anton Castilani mengatakan, peti jenazah yang dititipkan di RS Polri berjumlah delapan peti. "Ini hanya dititipkan sementara saja, sebelum besok pagi diberangkatkan ke Rusia," ujarnya kepada Republika Rabu (23/5).

Selain itu, Anton menambahkan, setelah proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 ini berakhir, tim DVI kembali menjalani rutinitasnya masing-masing. Selama menjalani proses identifikasi tidak ada kendala apapun yang dialami oleh tim DVI.

"Kami menjalani tugas sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan, jadi semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada suatu kendala apapun," ujarnya.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia, Alexander Ivanov mengatakan peti jenazah awak kabin pesawat Sukhoi akan tetap disemayamkan di Halim dan akan diberangkatkan malam ini. Namun tidak diketahui latar belakang dirubahnya rencana pemberangkatan jenazah warga Rusia tersebut.

Pantauan Republika, saat ini ruang terminal kedatangan sudah tampak sepi dari keluarga korban. Sementara itu, rangkaian karangan bunga ucapan bela sungkawa sudah dibersihkan oleh petugas.

Setelah proses rangkaian evakuasi dan identifikasi Sukhoi ini berakhir, Bandara Halim Perdana Kusuma akan kembali normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement