REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young Sun, Senin pagi, memulai kunjungannya ke Ambon pada 14 - 16 Mei 2012.
Kim Young beserta istri Hong Hye-Sun tiba di Bandara Internasional Pattimura Senin pagi. Kedatangan Dubes Kim Young disambut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Maluku, A.R. Uluputty dan Ketua DPD KNPI setempat, Zahruddin Latuconsina.
Dubes Korsel berkunjung ke Ambon dalam rangka menghadiri peresmian prasasti "Deklarasi Ambon" yang menyuarakan penghentian konflik dan perlunya hidup damai.
"Deklarasi Ambon" merupakan hasil dari pertemuan Pemuda Dunia untuk Perdamaian dan Harmoni (International Youth for Word Peace and Harmony) di Ambon pada 28 September - 1 Oktober 2011.
Kehadirannya di Ambon juga dijadwalkan bersilaturahmi dengan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, Kadin setempat dan pengusaha asal Korsel yang menanamkan modalnya di sektor kelautan dan perikanan.
Selain itu, mengunjungi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Ketua DPD KNPI Maluku, Zahruddin Latuconsina, mengatakan, Dubes Korsel berkunjung ke Ambon atas undangan Wakil Ketua Majelis Pemuda Dunia (Word Assembly of Youth - WAY), Ahmad Doli Kurnia.
Ahmad Doli Kurnia yang juga Ketua DPP KNPI sebagai salah satu pemrakarsa perlunya membangun prasasti "Deklarasi Ambon".
"Sebenarnya enam Dubes lainnya yakni Denmark, Belanda, Brazil, Qatar, Fiji dan Jepang juga diundang, namun berhalangan karena padatnya acara mereka di Jakarta," ujar Zahruddin.
Prasasti "Deklarasi Ambon" berdasarkan koordinasi dengan Gubernur Maluku, karel Albert Ralahalu ditempatkan di Monumen Perdamaian Dunia yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan perayaan Hari Perdamaan Dunia di Ambon pada 25 November 2009.
Apalagi Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) pun telah memutuskan Ambon sebagai kota ke-34 situs Perdamaian Dunia.