Jumat 08 Jun 2012 19:57 WIB

'MTQ Ambon Puncak Peradaban Persaudaraan Keagamaan'

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pekerja sementara menyelesaikan pembangunan panggung utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXIV yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku, Kamis (31/5).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Sejumlah pekerja sementara menyelesaikan pembangunan panggung utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXIV yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Perhelatan MTQ Nasional XXIV-2012 yang diselenggarakan di lapangan Merdeka, Ambon, Maluku dianggap sebagai momentum dan memiliki makna yang penting.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan, perhelatan itu tak sekadar perlombaan dan terlaksananya ukhwah islamiyah tetapi juga momentum kristalisasi kerinduan elemen masyarakat Maluku untuk menghidupkan semangat persaudaraan antar umat.

"MTQ ini merupakan puncak peradaban persaudaraan keagamaan," katanya saat memberikan sambutan dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat malam (8/6).

Ia mengatakan, MTQ yang digelar juga menjadi panggilan agama bagi semua umat di Maluku dan Indonesia. Karena pasca konflik yang berkelanjutan beberapa tahun lalu, Maluku bisa keluar dari badai dan ombak bahkan bisa menunjukan perdamaian yang dinilainya sangat spektakuler.

"Maluku jangan lagi diidentikkan sebagai daerah konflik tetapi daerah yang berhasil mencapai perdamaian berdasar sukses story yang diraih," katanya.

Ia mengatakan MTQ yang dilaksanakan di Ambon membuktikan bahwa kemampuan menata kemajemukan, yakni kemajemukan agama bisa dilaksanakan. Menurutnya, Ambon telah memperlihatkan kesungguhan mengkreasikan kemajemukan agama dengan gagasan dan nilai yang baru.

Karena, penyelenggaraan MTQ ini bukan hanya melibatkan masyarakat yang beragama islam tetapi juga seluruh elemen masyarakat dari berbagai agama.

MTQ Nasional ke 24 ini akan digelar 8-19 Juni mendatang. Hadir 33 kafilah dari 33 provinsi. Sedangkan pihak yang terlibat dalam perhelatan akbar ini mencapai 5 ribu orang termasuk pendukung acara, panitia pusat, panitia daerah, hingga dewan hakim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement