REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma kembali menggelar Pasar Murah untuk Rakyat guna membantu masyarakat dan kontribusi nyata untuk menghadapi kecenderungan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
Bertempat di kelurahan Tamansari, bantaran sungai Cikapundung, Kegiatan Pasar Murah ini diselenggarakan selama tiga hari pada tiga tempat berbeda di lingkungan sekitar perusahaan, telah dilaksanakan 3 April 2012 di daerah Sukabungah, 4 April 2012 di daerah Cisarua, Lembang; dan Kamis, 5 april 2012 di Tamansari.
Menurut Andjang Kusumah, Direktur SDM PT Bio Farma (Persero) yang membawahi unit corporate social responsibility (CSR), program ini merupakan bagian dari kegiatan CSR Bio Farma yang bertujuan untuk mengimbangi kenaikan harga-harga bahan pokok di pasar.
''Hal ini merupakan upaya dari Kementerian BUMN melalui BUMN untuk turut serta membantu masyarakat yang membutuhkan di daerah wilayah BUMN tersebut berada,'' ujar Andjang.
Erwin Kurniawan, kepala Bagian Umum dan CSR PT Bio Farma (Persero), “Untuk menyelenggarakan pasar murah tahap I ini, Bio Farma telah menyiapkan anggaran sebesar 200 juta. Selain itu, kegiatan ini akan diselenggarakan dalam dua tahap yaitu tahap I pada tanggal 3 – 5 April 2012 dan tahap II pada tanggal 13 – 15 April 2012.”
Untuk pasar murah tahap I, Bio Farma telah menyediakan sebanyak 2.028 paket bahan pokok yang terdiri dari 9,5 kg beras, 1 liter minyak goreng, dan 1 kg gula pasir. Total nilai paket bahan pokok ini sebesar Rp. 100.000,- kemudian akan dijual kepada masyarakat menggunakan kupon dengan harga Rp. 30.000,- per paket bekerjasama dengan pihak kelurahan setempat. Pada tahap I, dari jumlah 2028 paket akan dibagi menjadi tiga, yaitu 700 paket di daerah Sukabungah, 700 paket di daerah Cisarua, dan 628 paket di daerah Tamansari.
Kinerja Bio Farma 2012
Bio Farma memproyeksikan laba bersih pada tahun 2012 ini dapat mencapai 15 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Bio Farma berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 304 Miliar pada tahun 2011. Bio Farma optimis dapat mencapai target laba tersebut karena pada akhir tahun 2012 ini akan meluncurkan produk vaksin baru yaitu vaksin pentavalent.
"Vaksin Pentavalent siap diluncurkan pada akhir 2012, terobosan produksi vaksin terbaru kami ini menempatkan Indonesia sebagai negara kelima yang memproduksi vaksin pentavalent. Produksi vaksin pentavalent ini diharapakan dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri." kata N. Nurlaela, Kepala Bagian Public Relations PT Bio Farma (Persero).
Vaksin Pentavalent adalah gabungan vaksin dari lima varian vaksin yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Beberapa negara yang telah memproduksi vaksin ini, yaitu Amerika Serikat, Belgia, India, dan Prancis. (adv)