Rabu 04 Apr 2012 09:10 WIB

Peneliti: 'Permainan' Anggaran di Proyek tak Berhenti

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Koruptor, ilustrasi
Koruptor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Studi Konstitusi (PuSAKO) Universitas Andalas Padang, Feri Amsari, mengatakan permainan pada anggaran negara di setiap proyek tidak pernah berhenti.  Hal ini diperlihatkan dari tertangkapnya 13 orang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Riau terkait dengan pelaksanaan PON 2012 di Pekanbaru.

Para koruptor, kata dia, berusaha untuk mengambil keuntungan dari keuangan negara. Feri menduga, dalam setiap proyek, ada permainan anggaran yang dilakukan oleh mereka. Tidak hanya di pusat, tapi juga di daerah-daerah.

"Sayangnya KPK tidak mempunya banyak tangan karena kekurangan sumber daya manusia untuk menjangkau itu," kata Feri, Rabu (4/4) pagi.

Selain itu, Feri mengatakan, kalaupun KPK menangani korupsi, hukuman yang diberikan kepada koruptor tidak memberikan efek jera. Para koruptor hanya dihukum ringan. Sehingga, hal tersebut tidak akan membuat para koruptor dan calon koruptor takut untuk menggerogoti keuangan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement