Senin 26 Mar 2012 15:51 WIB

Anggota DPR Ramai-ramai Cecar Soal Pembelian Pesawat Tanpa Awak

Rep: Erdy Nasrul / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - DPR mempertanyakan kenapa Kemenhan menginginkan pesawat tanpa awak Filipina. Pesawat tersebut bagian luarnya didesain pihak Filipina. Sedangkan mesin dan peralatan canggih didalamnya dibuat Israel.

Anggota Komisi I DPR dari Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan pesawat tersebut tidak berbeda jauh dengan pesawat tanpa awak buatan Indonesia. Pihak Indonesia melalui kreatifitas anak-anak bangsa mampu membuat pesawat seperti itu. "Tapi anehnya, kenapa pihak Kemenhan justru menginginkan pesawat Filipina," jelasnya, saat RDPU di DPR, Senin (26/3).

Pesawat tanpa awak buatan Indonesia tahan hingga 15 jam mengudara. Sedangkan dari Filipina lebih lama lima jam. Daya jelajah juga tidak jauh berbeda. Menurutnya, akan lebih baik jika Kemenhan membeli pesawat tanpa awak buatan Indonesia.

Anggota Komisi I dari Demokrat, KMRT Roy Suryo Notodiprojo, menyatakan pesawat tanpa awak karya anak bangsa sudah dipesan pihak Malaysia untuk menjadi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Digunakan untuk patroli perbatasan Malaysia dengan Malaysia di sekitar Kalimantan. "Artinya, produk kita unggul, karena sudah terpakai. Kenapa kita tidak mencoba," jelasnya.

Anggota Komisi I DPR dari PAN, M Najib, mengkhawatirkan jika Indonesia membeli pesawat tanpa awak Filipina, nantinya data-data yang tersimpan di pesawat itu dapat bocor sehingga diketahui pihak negara lain sebagai data intelijen. "Ini bisa terjadi," paparnya.

Bahkan lebih dari itu. Bayangkan, jelasnya, pesawat tanpa awak Amerika yang beroperasi di Afganistan, ketika memasuki area Iran, tiba-tiba pengendaliannya bisa disabotase Iran sehingga dapat mendarat mulus dan dapat dipelajari. Iran kemudian berencana memproduksi pesawat dengan teknologi sama, bahkan lebih canggih lagi. "Saya khawatir," jelasnya. Hal ini menurutnya tidak boleh terjadi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement