REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 8.000 pengunjuk rasa akan menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di sejumlah titik di DKI Jakarta, Selasa (27/3). Mereka akan memulai aksi tersebut sejak pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB hingga sore hari pukul 17.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, pengunjuk rasa tersebut berasal dari berbagai elemen seperti buruh, mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka, tutur Rikwanto, sebagian besar terkonsentrasi di tiga titik langganan aksi. "Ketiga lokasi itu adalah Bundaran HI, Gedung DPR/MPR RI dan Istana Negara," tutur Rikwanto kepada wartawan.
Berdasarkan data kepolisian, ungkap Rikwanto, ada sekitar 6.000 orang buruh akan melakukan aksi di Istana Negara dan DPR RI. Menurut Rikwanto, mereka yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akan terbagi menjadi dua kelompok dengan rincian 3000 orang di Gedung DPR/MPR RI dan 3000 orang lagi di Istana Negara.
Selain mereka, ujar Rikwanto, sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Komisi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) juga akan menggelar aksi di depan Istana Negara. Konami, menurut Rikwanto, akan melibatkan sekitar 300 orang.